Tuesday 17 September 2013

Hadapilah Masalah Bersama Dengan Tuhan

Kejadian 26:2 Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. 

  Di dalam kitab Kejadian 26 diceritakan kisah tentang adanya kelaparan di tempat tinggal Ishak. Secara jasmani, Ishak dan keluarganya membutuhkan makanan untuk tetap dapat mempertahankan kelangsungan kehidupan mereka di sana. Namun Tuhan melihat bahwa tidak baik mereka pergi meninggalkan tanah perjanjian tersebut dan pergi ke Mesir. Mesir berbicara mengenai hal-hal duniawi (Galatia 5:19-21). Oleh karena itu, Tuhan mengingatkan mereka untuk tidak pergi ke Mesir dan agar tetap tinggal di tempat. Suatu perintah yang sebenarnya bertentangan dengan akal sehat manusia. Seperti Abraham yang taat kepada Tuhan, demikian juga Ishak taat pada perintah Tuhan untuk tetap tinggal di tempat walaupun di sana penuh dengan masalah karena Dia percaya pada janji Tuhan yang akan memberkatinya. 


  Namun lain ceritanya ketika kita melihat perjalanan hidup dari Naomi beserta keluarganya yang tidak tahan terhadap adanya masalah kelaparan di daerah mereka dan pergi ke Moab, negeri yang merupakan tempat penyembahan berhala. Mereka beranggapan apabila pergi ke Moab maka seluruh masalah mereka bisa diatasi. Ternyata apa yang dipikirkan oleh Naomi dan keluarganya tidak menjadi kenyataan. Malah sebaliknya, masalah mereka ditempat yang baru bertambah dengan meninggalnya suami dan kedua anak Naomi. Semua menjadi lebih rumit. 

  Melarikan diri dari satu masalah, ternyata bukanlah jalan keluar dari masalah. Mengapa? karena masalah tersebut tetap akan mengikuti kemanapun kita pergi. Mungkin kita beranggapan bahwa melarikan diri dari suatu masalah akan membebaskan kita dari masalah tersebut. Ternyata tidak demikian yang akan kita hadapi. Begitu kita melarikan diri dari suatu masalah, maka masalah lain akan mendekat dan akan lebih memperburuk masalah yang ada dan belum selesai. Ketika kita berusaha menghindar dari masalah lama, masalah baru menghadang dan menjadi beban kehidupan kita. Masalah yang kita hadapi bukanlah untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi dan diselesaikan. Kita tidak bisa menghindari persoalan rumah tangga dengan lari dari rumah dan pergi minum-minuman keras untuk mengatasi stres. Ketika putus dari pacar, kita tidak bisa lari dari kenyataan dengan mabuk-mabukan yang membuat tubuh menjadi rusak. Ketika di PHK dari kantor tempat kerja, kita tidak bisa lari dari kenyataan dengan melakukan pekerjaan yang melanggar hukum dengan mencuri, merampok dan lain sebagainya. Ketika hamil di luar nikah, kita tidak bisa lari dari masalah dengan mencoba menggugurkan kandungan yang akan membuat dosa pembunuhan dan akhirnya berurusan dengan polisi. Ketika menghadapi masalah yang pelik, kita tidak bisa lari dari kenyataan dengan melakukan bunuh diri. Masalah yang ada dalam kehidupan kita tidaklah melebihi kemampuan kita untuk mengatasinya. (I Korintus 10:13). Pada waktu kita diperhadapkan dengan masalah, Tuhan akan memberikan kekuatan pada kita dan akan memampukan kita untuk mengatasinya. Tuhan akan memberkati kita seperti Dia memberkati Abraham, Ishak dan Yakob ketika menghadapi sebuah masalah, karena kita adalah anak-anak janji (Galatia 4:28). Oleh karena itu, hadapilah masalah dengan sebuah pemikiran bahwa Tuhan akan selalu menyertai dan memberkati kehidupan kita. Jangan pernah lari dari masalah, tetapi hadapilah masalah bersama dengan Tuhan. Terpujilah nama Tuhan.Amin

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment