Sunday 15 September 2013

Krisis Kepribadian

Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

   Motivasi Hidup - Dalam kehidupan, ada kalanya kita merasa begitu lelah dan merasa begitu putus asa. Kita kehilangan arah dan kehilangan pengharapan. Ketakutan demi ketakutan menghimpit kehidupan kita dan kekhawatiran demi kekhawatiran melanda hidup kita serta tekanan demi tekanan yang begitu kuat menerpa segala aktivitas yang dilakukan, kondisi keuangan yang tidak baik, kehidupan rumah tangga yang terancam bercerai, karir di dalam pekerjaan yang belum meningkat, penyakit yang belum sembuh dan lain sebagainya telah memperburuk keadaan dan kondisi rohani kita. Ingin rasanya lari dari kenyataan, hidup terasa sia-sia dan tidak ada yang berarti. Kita berteriak agar Tuhan
segera mengakhiri semuanya dan kita meminta agar segera meninggalkan dunia yang fana ini. Kita berteriak dan berkata :”Untuk apa aku hidup di dunia ini?”, “Untuk apa aku bekerja dengan baik kalau hasilnya hanya seperti ini?”, “Untuk apa melayani Tuhan kalau harus hidup seperti ini?”, “Aku tidak lebih baik dari orang lain?”, dan lain sebagainya keluhan kita. Dalam hal ini kita telah mengalami yang namanya krisis kepribadian.
  Kalau kita menoleh ke Perjanjian Lama dan membaca kisah seorang nabi yang memiliki nama besar seperti Elia, kita dapat melihat kejadian yang sama dimana dia sebagai seorang nabi pernah mengalami yang namanya krisis kepribadian. Dia lelah, letih, merasa tak mampu dan tak berdaya serta putus asa di dalam melaksanakan segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan. Elia mengalami suatu kejenuhan yang sangat mendera dan merasa putus asa yang membuat dirinya ingin segera mati sehingga katanya kepada Tuhan: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." (I Raja-Raja 19:4). Dia merasa lelah, putus asa, jenuh dan bosan melakukan perjalanan yang begitu jauh dan tak kunjung sampai di tujuan. Elia membutuhkan lawatan Tuhan dan Tuhan segera menghampiri dirinya. Dan seperti kita ketahui bersama, setelah Tuhan melawat Elia, dia kembali semangat melakukan perjalanannya.

  Krisis kepribadian sering dialami umat Tuhan. Rasa jenuh dalam pekerjaan, rasa jenuh dalam pelayanan, rasa jenuh dalam rumah tangga, rasa jenuh dalam segala sesuatu yang dihadapi membuat kita mengeluh kepada Tuhan dan ingin segera mengakhiri hidup ini. Kita merasa segala sesuatu yang dilakukan sia-sia, merasa segala sesuatu yang dikerjakan tidak berarti apa-apa dan merasa tidak dihargai oleh orang lain. Tujuan yang ingin dicapai rasanya sangat mustahil dan belum menjadi kenyataan sehingga membuat kita hampir putus asa. Kita mengharapkan anak dari buah pernikahan belum juga diperoleh. Kita mengharapkan jabatan dengan bekerja lebih baik, tapi setelah sekian tahun bekerja, jabatan belum juga dipercayakan kepada kita. Rumah tangga yang menjadi dingin karena adanya masalah orang ketiga, keuangan yang belum juga membaik, pekerjaan yang belum juga didapat dan lain sebagainya merupakan hal-hal yang dapat membuat umat Tuhan mengalami krisis kepribadian. Rasanya ingin segera mengakhiri hidup ini dan tidak lagi melihat segala sesuatunya. Kita bagai buluh yang patah yang tidak berarti apa-apa dan seperti sumbu yang telah pudar yang akan segera padam. Semuanya merasa hampa dan sia-sia. Namun seperti Elia yang mendapat jamahan dan lawatan Tuhan sehingga semangat kembali melakukan perjalanannya, demikian juga Kita umat Tuhan membutuhkan lawatan Tuhan untuk mengembalikan semua yang ada. Kita membutuhkan jamahan Tuhan untuk menumbuhkan semangat yang patah dan kita membutuhkan lawatan Tuhan untuk mengembalikan sumbu yang telah pudar agar segera kembali bersinar terang. Yesuslah yang dapat memberikan semua hal itu. Datanglah kepada Yesus karena Dia sendiri telah mengatakan dan memanggil serta berjanji akan memberikan kelegaan kepada kita semua yang letih lesu dan berbeban berat yang mau datang kepadaNya. (Matius 11:28). Dan segala perkara dapat kita tanggung, baik suka maupun duka, penderitaan, hinaan, ejekan, keletihan, putus asa, kejenuhan dan lain sebagainya karena Yesus yang ada di dalam kita yang memberikan kekuatan. Terpujilah nama Tuhan. Amin

Sumber : Yesus Kristus Adalah Tuhan

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment