Wednesday 18 September 2013

Rahasia Agar Tidak Dipermalukan

Roma 10:10-11  Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.
   Orang percaya adalah orang yang menaruh hatinya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Ketika orang menjadi percaya kepada Yesus berarti seluruh hidupnya memiliki pengharapan kepadaNya. Orang yang memiliki pengharapan pada Yesus, kata firman Tuhan, tidak akan dipermalukan. Artinya,  setiap langkah kehidupannya akan menjadi suatu pemandangan yang indah di hadapan Tuhan dan juga di hadapan manusia. Orang lain akan melihat bahwa umat Tuhan selalu dipelihara oleh Tuhan dan Dia tidak akan mempermalukan umatNya dihadapan orang lain yang tidak percaya kepadaNya. Namun mengapa ada begitu banyak orang Kristen menjadi bahan gunjingan, dipermalukan dan hidupnya menjadi batu sandungan bagi orang lain serta tidak menjadi berkat bagi sesama?

   Kalau melihat perjalanan hidup Yusuf, kita dapat belajar dari kisah tersebut bahwasanya Yusuf dapat menjadi berkat bagi dirinya sendiri, bagi keluarga dan bagi masyarakat, karena dia selalu menaruh hatinya kepada Tuhan. Yusuf adalah seorang yang selalu mendengar dan mentaati kebenaran firman Tuhan sehingga Tuhan selalu memelihara dan menyertai kehidupannya.(Kejadian 39:2). Yusuf percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hatinya dan Tuhan membuat berhasil seluruh hal yang dilakukannya. Ketaatan dan kepercayaan Yusuf kepada Tuhan diekspresikan dengan etika kehidupan yang baik dengan sesama. Walaupun ada kesempatan untuk berbuat mesum dengan perempuan yang merupakan istri majikannya, dia tidak mempergunakan kesempatan itu.  Sehingga hal tersebut tidak menjadi batu sandungan bagi dirinya dan bagi orang lain untuk lebih lagi memperoleh keberhasilan.


   Menyandang predikat Kristen namun tidak hidup di dalam kebenaran bisa menjadi batu sandungan kepada sesama. Firman Tuhan mengatakan bahwa percuma beribadah kepada Tuhan, apabila hatinya menjauh dari Tuhan (Matius 15:8-9), artinya semuanya sia-sia apabila setiap saat kita beribadah kepada Tuhan namun   hanya sebatas rutinitas,  apabila setiap minggu pergi ke gereja hanya untuk dilihat orang rajin ke gereja, apabila setiap hari membaca alkitab hanya karena ingin dapat berdebat dengan sesama dan lain sebagainya. Tidak ada perasaan rindu untuk bertemu dengan Tuhan dan  tidak ada perasaan hati untuk menaruh harapan kepadaNya. Akibatnya, firman Tuhan hanya sebatas di bibir saja. Sama seperti seorang pria yang menyatakan menaruh kasih kepada seorang wanita namun hanya sebatas di bibir saja dan tidak menaruh hati sepenuhnya kepadanya, maka yang ada di dalam dirinya adalah nafsu untuk memuaskan keinginan daging. Demikian juga orang Kristen yang hanya memiliki predikat Kristen namun hatinya menjauh dari Tuhan, maka di dalam dirinya hanya ada nafsu untuk diberkati secara jasmani, keinginan untuk dipuji, keinginan untuk dihormati, dan lain sebagainya.  Padahal firman Tuhan sudah mengatakan bahwa  dengan hati orang menjadi percaya dan bukan dengan mulut bibir saja. Itu sebabnya, ketika orang-orang yang mengaku Kristen namun hatinya menjauh daripada TUhan seringkali memiliki ambisi berlebihan, memiliki sifat angkuh, sombong, materialis dan lain sebagainya yang akan membawa dirinya menjadi batu sandungan bagi orang lain (Ipetrus 2:8). Orang-orang seperti ini, ketika jatuh dari kesombongannya, ketika jatuh dari keangkuhannya, ketika jatuh dari ambisinya dan lain sebagainya karena tidak mengandalkan Tuhan dalam segala hal akan menjadi malu sendiri. Oleh karena itu, kita harus seperti Yusuf yang memiliki kerendahan hati,  percaya dengan segenap hati, taat dan setia kepada Tuhan sehingga selama hidupnya tidak pernah dipermalukan. Inilah rahasianya untuk tidak dipermalukan seperti yang dikatakan firman Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment