Lukas 19:17 "Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota"
Cerita mengenai talenta dan uang mina yang tertulis di Alkitab sangat menarik untuk direnungkan. Ada begitu banyak anak Tuhan tidak mengerti dan tidak pernah meresapi arti perumpamaan yang ditulis dalam Injil Matius dan Lukas ini. Mengapa? Karena seringkali terjadi, ada begitu banyak anak Tuhan mengeluh terhadap keadaannya sekarang ini.
Mengeluh tentang pekerjaan yang belum mengalami peningkatan, menganggap remeh terhadap hal-hal yang kecil dan tidak mau
setia terhadap segala sesuatu yang Tuhan sudah percayakan kepadanya. Malas di dalam bekerja, bekerja hanya apabila dilihat oleh majikannya, tidak mau bertanggung jawab terhadap sebuah pekerjaan, motivasi di dalam bekerja hanya untuk mencari uang dan memperkaya diri sendiri, dan lain sebagainya. Tidak mau menjadi berkat di lingkungan dimana dia ditempatkan.
Kita harus memahami bahwa setiap hal yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita, baik besar ataupun kecil menurut pandangan manusia, harus kita kerjakan dengan segenap hati. Firman Tuhan di dalam Kolose 3:23 mengatakan demikian: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Ini artinya, setiap pekerjaan yang dilakukan harus dikerjakan dengan segenap hati dan tidak bersungut-sungut. Besar atau kecil pekerjaan yang dipercayakan kepada kita, harus dilakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan yang tidak kelihatan. Hal yang demikian akan menyenangkan hati Tuhan terlebih lagi majikan kita. Percayalah, bahwa apabila kita melakukan segala pekerjaan seperti orang yang telah menggandakan satu mina menjadi sepuluh mina, maka kita akan dipercayakan lebih banyak lagi hal lain yang lebih besar. Tetapi sebaliknya, kalau kita tidak setia terhadap perkara kecil dan mengeluh terhadap keadaan kita yang sekarang ini, maka Tuhan juga tidak akan mempercayakan kita hal yang lebih besar lagi. Oleh karena itu, mari kita setia kepada perkara yang kecil dan giat mengerjakannya dengan sepenuh hati. Lihatlah, pada saatnya kita akan menuai hal-hal yang lebih besar lagi. Terpujilah nama Tuhan. Amin
No comments:
Post a Comment