Yosua 1:9 "Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi"
Menghadapi persoalan hidup karena ditinggalkan oleh orang yang menjadi tulang punggung kehidupan kita, sering membuat kita merasa tidak mampu, tidak punya kekuatan dan tidak punya pengharapan sama sekali. Di depan kita, terlihat semua terasa hampa dan kita merasa tak mungkin dapat melakukannya sendiri sama seperti ketika masih bersama orang yang meninggalkan kita untuk selamanya. Kita menjadi stress dan depresi serta ingin rasanya agar orang lain menolong kita keluar dari kehidupan yang seperti ini, namun orang yang diharapkan menolong tidak juga dapat menolong.
Kalau kita melihat perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir , kita dapat belajar dari Josua yang juga pernah mengalami pengalaman serupa dimana dia harus memikul beban yang begitu berat untuk memasuki tanah perjanjian bersama saudara-saudaranya seluruh bangsa Israel. Yosua menjadi tawar hati dan kecut hati karena ditinggalkan oleh Musa selama-lamanya. Yosua merasa tidak mampu, Yosua merasa bebannya begitu berat, Yosua merasa kekuatannya tidak ada sama sekali dan dia menganggap bahwa dia jauh lebih kecil dari Musa. Kemudian Yosua diingatkan kembali bahwa dia harus kuat dan teguh serta jangan tawar hati karena Tuhan menyertai kemanapun dia pergi. Josua segera bangkit dan melakukan sama seperti yang Tuhan perintahkan kepadanya.
Menatap masa depan yang tidak jelas, menghadapi hal yang tidak menentu dan tidak pasti dan lain sebagainya karena kehilangan orang yang menjadi tulang punggung kehidupan kita, sering kali membuat kita menjadi tawar hati dan kecut hati. Tidak ada keberanian untuk berjalan, tidak ada keberanian untuk melangkah dan melakukan segala hal. Sikap apatis melingkupi kehidupan kita. Ketika mau melangkah, kita ragu-ragu akan hasil yang akan dicapai. Kita tidak tahu darimana memulai, kita tidak tahu harus bagaimana melangkah, kita tidak tahu harus berharap pada siapa, semua teman sepertinya hilang, saudara tidak dapat menolong, pendeta sekalipun tidak bisa berbuat banyak. Kita kehilangan kendali dan tidak punya arah tujuan. Kita lupa, bahwa kekuatan dan pengharapan kita sebenarnya adalah dari Tuhan. Kita tidak mungkin dapat melakukan hal apapun tanpa Dia, kita akan menjadi lemah bila tidak bersama dengan Dia. Namun ada hal yang perlu diingat agar kita tetap kuat dan teguh sehingga hidup kita berhasil melalui seluruh persoalan hidup yaitu, jangan pernah menyimpang dari jalannya Tuhan ke kanan atau ke kiri dan jangan pernah lupa memperkatakan dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam serta jangan pernah berhenti berharap kepadaNya. Tuhan pasti sanggup memberikan kita jalan keluar dari setiap permasalahan kita. Jangan pernah berhenti berharap kepadaNya. Haleluyah. Terpujilah nama Tuhan. Amin
No comments:
Post a Comment