Sunday, 22 September 2013

Satu Pilihan yang Mengubah Hidup

Lukas 10:41-42  Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

    Ada begitu banyak sifat dan karakter anak Tuhan di dalam melakukan ibadah rumah tangga. Di suatu daerah tertentu dimana terdapat kebebasan untuk melakukan ibadah di rumah tangga, orang tidak mau memanfaatkan situasi tersebut untuk memilih menggunakan rumahnya sebagai tempat ibadah. Kenapa? Karena takut capek, takut rumahnya kotor, tidak memiliki uang untuk menyediakan konsumsi dan lain sebagainya. Dalam pemikirannya, ibadah rumah tangga hanya akan memberikan kesibukan tersendiri bagi dirinya di dalam menyediakan segala macam kebutuhan untuk ibadah tersebut sehingga lebih memilih tidak melakukan ibadah di rumahnya daripada harus sibuk melayani. Sebaliknya, di daerah lain, ada begitu banyak anak Tuhan mengeluh karena tidak diijinkan untuk beribadah di dalam rumah tangga. Suatu keadaan yang kontras terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.

   Kalau kita menyimak dan mempelajari suatu kejadian yang terjadi ketika Marta dan Maria menyambut Yesus di rumahnya, kita dapat mengambil suatu pelajaran dimana Maria mengambil satu pilihan yang terbaik ketika menyambut Yesus di rumahnya. Dia datang dan duduk di dekat  kaki Yesus dan mendengarkan dengan segenap hati apa yang disampaikan Tuhan kepadanya. Sebaliknya, Marta memiliki sikap yang salah di dalam melayani Tuhan dimana dia begitu kuatir akan kesibukannya menyediakan segala sesuatu yang diperlukan Tuhan, baik untuk konsumsi maupun untuk keperluan lainnya. Suatu pilihan yang salah yang ditunjukkan Marta di dalam menyambut Tuhan.

   Memang untuk memilih yang terbaik bagi kehidupan adalah hal yang kelihatan sulit bagi orang tertentu. Kenapa? Karena kita terlalu dikuatirkan akan hal-hal yang sifatnya lahiriah. Ketika mau mengadakan ibadah di rumah, kita takut sibuk, takut capek, takut rumah kotor dan takut jadi bahan perbincangan jemaat apabila tidak menyediakan konsumsi karena pada saat kena giliran ibadah di rumah tangga kita, kita tidak memiliki uang yang cukup untuk menyediakan konsumsi. Kita tidak dapat memilih yang terbaik antara ibadah di rumah untuk mengundang hadirat Tuhan dengan kesibukan kita untuk melayani jemaah di rumah. Kita tidak dapat memilih yang terbaik antara ibadah dan pekerjaan ketika pada hari minggu harus menemani bos untuk urusan kantor. Kita tidak dapat memilih yang terbaik antara memilih Yesus dan yakin akan memperoleh kesembuhan melalui mujizatNya dengan kuasa dukun. Kita tidak dapat memilih yang terbaik antara uang dengan kejujuran sehingga harus melakukan hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Ada begitu banyak hal yang membuat kita tidak dapat membuat suatu pilihan yang terbaik, takut, cemas, kuatir, bimbang dan ragu akan janji Tuhan sehingga membuat pilihan yang menurut kita adalah yang terbaik padahal sebenarnya tidaklah begitu. Namun satu hal yang patut diingat di dalam kejadian Marta dan Maria, bahwa kita harus menentukan pilihan terbaik kita seperti Maria yang  mau datang lebih dekat lagi kepada Tuhan dan mau mendengarkan perkataanNya. Kalau mau mengubah hidup kita, mari kita ambil pilihan terbaik dengan memilih Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat hidup dan bukan yang lain. Karena Dialah segala sumber berkat yang akan memberkati dan memberikan segala sesuatu yang diperlukan. Terpujilah nama Tuhan. Amin

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment